Pada saat kita memutuskan diri untuk mengambil profesi sebagai penulis, mau tidak mau yang kita lakukan adalah menulis. Menjadi penulis dalam bidang apapun, entah sebagai penulis kolom, majalah, mading, blogger, skenario, buku, novel atau apapun, dituntut harus bisa mengolah kata menjadi rangkaian tulisan yang bisa dinikmati oleh pembaca. Namun terkadang pada saat-saat tertentu, seorang penulis mengalami masalah kebuntuan ide dan kehilangan mood untuk menulis.
Masalah kebuntuan ide ini khususnya sering terjadi pada penulis cetak dengan jumlah halaman yang tebal seperti skenario, buku atau novel. Bahkan seorang mahasiswa yang belum kelar menyelesaikan skripsinya, bukan berarti dia masih belum punya materi untuk dijadikan bahan, tapi kadang hanya tidak punya mood untuk menulis skripsinya. Untuk mengembangkan ide menjadi rangkaian tulisan, pernah saya tulis dalam artikel sebelumnya. Dan saat ini saya akan mengulas masalah kebuntuan ide saat menulis.
Seorang penulis yang tidak dapat menyelesaikan karyanya, karena setiap kali menuangkan idenya, tetapi selalu berhenti di tengah jalan. Problem yang satu ini tidak hanya dialami oleh calon penulis atau penulis pemula saja, tapi untuk penulis profesional juga tidak luput dari hal ini. Hanya saja bagi penulis yang sudah pro, mereka sudah lebih berpengalaman dan selalu memiliki cara untuk mengatasi problem klasik para penulis ini.
Tiap penulis memiliki permasalahan yang berbeda-beda, yang menyebabkan idenya macet ditengah jalan. Namun pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba menjabarkan beberapa hal yang sering menyebabkan macetnya ide, sekaligus bagaimana cara mengatasinya:
1. Kurangnya Niat
Untuk mengerjakan sesuatu selalu didasari dengan niat, begitupun juga jika kita ingin menulis. Niat itu sangat dipengaruhi oleh motivasi. Orang yang tidak mau beribadah, biasanya karena dia tidak punya niat. Mengapa tidak ada niat beribadah? Karena dia tidak memiliki motivasi untuk apa dia melakukan ibadah. Sama halnya dengan menulis, tanpa motivasi yang kuat, mustahil seorang penulis punya niatan untuk menghasilkan karya tulis. Inilah yang menjadi masalah utama calon penulis atau penulis pemula yang tidak juga bisa menyelesaikan karyanya, karena rata-rata tidak punya motivasi untuk apa mereka harus membuat karya tulis.
Untuk mengatasi hal ini adalah dengan menumbuhkan niat dan menggali motivasi dengan bertanya pada diri sendiri, "Buat apa saya menjadi penulis dan harus menghasilkan karya tulis?". Apakah menulis sebagai ladang amal untuk berbagi? Atau ingin menjadi penulis untuk memperoleh penghasilan buat keluarga? Atau memiliki cita-cita ingin jadi penulis yang sukses dan terkenal? Alasan yang kita buat harus kuat, sehingga pada saat kita mengalami "down" untuk menyelesaikan karya kita, maka alasan itulah yang bisa melecut motivasi kita kembali.
2. Tidak Punya Target
Seorang pengarang atau penulis (khususnya penulis berhalaman tebal) harus memiliki target untuk dapat menyelesaikan karya tulisnya. Apalagi jika kita termasuk penulis komersial yang sedang mengerjakan pesanan penerbit. Dengan adanya target, seorang penulis bisa mangatur ritme menulisnya sehingga ide akan terus mengalir. Ide yang ada di kepala jika tidak segera dituangkan, lama-lama akan mengendap bahkan membeku. Dan bila ide sudah membeku, maka penulis serasa memiliki banyak ide di kepala, namun tak dapat menuangkan satupun kalimat menjadi tulisan.
Untuk mengatasi hal ini adalah dengan selalu membuat target dalam menulis. Kita buat catatan pribadi, entah itu di buku saku, diary, hp, komputer atau laptop, untuk membuat list apa saja yang mau kita tulis. Memang otak kita bisa menyimpan memori dalam jumlah besar, namun permasalahannya kadang mudah lupa. Memiliki catatan pribadi akan membantu kita dalam membuat target. Sehingga seorang penulis akan selalu punya bahan setiap hari untuk ditulis.
3. Kekurangan Bahan Tulisan
Menulis adalah merangkai ide (sebagai bahan) yang ada di kepala kita menjadi sebuah susunan kata berupa tulisan. Tapi manakala kita sudah merasa kehabisan ide, maka proses menulis kita juga berhenti. Yang menjadi persoalan, jika bahan ide kita sudah habis sementara karya tulis kita masih belum ending, ini juga yang menyebabkan kemacetan dalam menulis. Jika memang sudah kehabisan ide, maka meskipun kita memeras otak, tetap saja ide itu tidak akan pernah muncul.
Untuk mengatasi hal ini adalah dengan berhenti sejenak dari aktivitas menulis, untuk mengistirahatkan otak beberapa saat. Setelah ketegangan otak mereda, kita bisa melanjutkan mencari bahan yang sesuai dengan tema tulisan kita. Mencari bahan bisa dengan cara surfing di internet untuk mencari artikel yang berhubungan, pergi ke perpustakaan atau toko buku untuk mencari literatur, atau diskusi dengan ahli yang mengerti tentang ilmu yang berkaitan dengan apa yang kita tulis. Mencari ide dengan imajinasi sendiri itu memang bisa, tapi dengan banyak melihat, mendengarkan, membaca dan berinteraksi dengan sosial, akan semakin memperkaya ide yang ada di kepala kita.
4. Sedang Badmood atau Tidak ada Feel
Meski seorang penulis bisa menciptakan dunia baru dalam karya tulisnya, namun di dunia nyata dia tetaplah seorang manusia biasa. Inilah yang menjadi tantangan seorang penulis untuk bisa membedakan antara dunia nyata dengan dunia ciptaannya. Seorang penulis harus mampu bercerita tentang kesedihan meskipun sebenarnya suasana hatinya sedang senang, begitupun sebaliknya. Namun terkadang seorang penulis pun tak mampu mengendalikan suasana hatinya untuk dapat menjiwai cerita yang tengah ditulisnya. Terlalu banyak tekanan, masalah yang bertumpuk, ruang menulis terlalu ramai, atau sedang marah dengan seseorang, akan membuat perasaan penulis menjadi badmood. Dan jika sudah seperti ini, penulis akan kehilangan feel-nya untuk menulis.
Untuk mengatasi hal ini adalah dengan tidak memaksakan diri untuk menulis, karena suasana hati yang tidak mendukung akan mempengaruhi kualitas karya tulis yang akan kita buat. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar suasana hati bisa cepat di netralisir:
Semua uraian diatas merupakan pengalaman diri saya dan juga istri saya. Semoga saja apa yang saya tulis ini bisa membantu sobat pembaca yang ingin menekuni dunia kepenulisan. Apabila ada hal yang terlewatkan, Anda bisa menambahkan atau bertanya di kolom komentar. Tidak ada kesempurnaan yang bisa dilakukan seorang diri, tapi dengan bersama-sama akan saling menyempurnakan.
Masalah kebuntuan ide ini khususnya sering terjadi pada penulis cetak dengan jumlah halaman yang tebal seperti skenario, buku atau novel. Bahkan seorang mahasiswa yang belum kelar menyelesaikan skripsinya, bukan berarti dia masih belum punya materi untuk dijadikan bahan, tapi kadang hanya tidak punya mood untuk menulis skripsinya. Untuk mengembangkan ide menjadi rangkaian tulisan, pernah saya tulis dalam artikel sebelumnya. Dan saat ini saya akan mengulas masalah kebuntuan ide saat menulis.
Seorang penulis yang tidak dapat menyelesaikan karyanya, karena setiap kali menuangkan idenya, tetapi selalu berhenti di tengah jalan. Problem yang satu ini tidak hanya dialami oleh calon penulis atau penulis pemula saja, tapi untuk penulis profesional juga tidak luput dari hal ini. Hanya saja bagi penulis yang sudah pro, mereka sudah lebih berpengalaman dan selalu memiliki cara untuk mengatasi problem klasik para penulis ini.
Tiap penulis memiliki permasalahan yang berbeda-beda, yang menyebabkan idenya macet ditengah jalan. Namun pada kesempatan kali ini, saya akan mencoba menjabarkan beberapa hal yang sering menyebabkan macetnya ide, sekaligus bagaimana cara mengatasinya:
1. Kurangnya Niat
Untuk mengerjakan sesuatu selalu didasari dengan niat, begitupun juga jika kita ingin menulis. Niat itu sangat dipengaruhi oleh motivasi. Orang yang tidak mau beribadah, biasanya karena dia tidak punya niat. Mengapa tidak ada niat beribadah? Karena dia tidak memiliki motivasi untuk apa dia melakukan ibadah. Sama halnya dengan menulis, tanpa motivasi yang kuat, mustahil seorang penulis punya niatan untuk menghasilkan karya tulis. Inilah yang menjadi masalah utama calon penulis atau penulis pemula yang tidak juga bisa menyelesaikan karyanya, karena rata-rata tidak punya motivasi untuk apa mereka harus membuat karya tulis.
Untuk mengatasi hal ini adalah dengan menumbuhkan niat dan menggali motivasi dengan bertanya pada diri sendiri, "Buat apa saya menjadi penulis dan harus menghasilkan karya tulis?". Apakah menulis sebagai ladang amal untuk berbagi? Atau ingin menjadi penulis untuk memperoleh penghasilan buat keluarga? Atau memiliki cita-cita ingin jadi penulis yang sukses dan terkenal? Alasan yang kita buat harus kuat, sehingga pada saat kita mengalami "down" untuk menyelesaikan karya kita, maka alasan itulah yang bisa melecut motivasi kita kembali.
2. Tidak Punya Target
Seorang pengarang atau penulis (khususnya penulis berhalaman tebal) harus memiliki target untuk dapat menyelesaikan karya tulisnya. Apalagi jika kita termasuk penulis komersial yang sedang mengerjakan pesanan penerbit. Dengan adanya target, seorang penulis bisa mangatur ritme menulisnya sehingga ide akan terus mengalir. Ide yang ada di kepala jika tidak segera dituangkan, lama-lama akan mengendap bahkan membeku. Dan bila ide sudah membeku, maka penulis serasa memiliki banyak ide di kepala, namun tak dapat menuangkan satupun kalimat menjadi tulisan.
Untuk mengatasi hal ini adalah dengan selalu membuat target dalam menulis. Kita buat catatan pribadi, entah itu di buku saku, diary, hp, komputer atau laptop, untuk membuat list apa saja yang mau kita tulis. Memang otak kita bisa menyimpan memori dalam jumlah besar, namun permasalahannya kadang mudah lupa. Memiliki catatan pribadi akan membantu kita dalam membuat target. Sehingga seorang penulis akan selalu punya bahan setiap hari untuk ditulis.
3. Kekurangan Bahan Tulisan
Menulis adalah merangkai ide (sebagai bahan) yang ada di kepala kita menjadi sebuah susunan kata berupa tulisan. Tapi manakala kita sudah merasa kehabisan ide, maka proses menulis kita juga berhenti. Yang menjadi persoalan, jika bahan ide kita sudah habis sementara karya tulis kita masih belum ending, ini juga yang menyebabkan kemacetan dalam menulis. Jika memang sudah kehabisan ide, maka meskipun kita memeras otak, tetap saja ide itu tidak akan pernah muncul.
Untuk mengatasi hal ini adalah dengan berhenti sejenak dari aktivitas menulis, untuk mengistirahatkan otak beberapa saat. Setelah ketegangan otak mereda, kita bisa melanjutkan mencari bahan yang sesuai dengan tema tulisan kita. Mencari bahan bisa dengan cara surfing di internet untuk mencari artikel yang berhubungan, pergi ke perpustakaan atau toko buku untuk mencari literatur, atau diskusi dengan ahli yang mengerti tentang ilmu yang berkaitan dengan apa yang kita tulis. Mencari ide dengan imajinasi sendiri itu memang bisa, tapi dengan banyak melihat, mendengarkan, membaca dan berinteraksi dengan sosial, akan semakin memperkaya ide yang ada di kepala kita.
4. Sedang Badmood atau Tidak ada Feel
Meski seorang penulis bisa menciptakan dunia baru dalam karya tulisnya, namun di dunia nyata dia tetaplah seorang manusia biasa. Inilah yang menjadi tantangan seorang penulis untuk bisa membedakan antara dunia nyata dengan dunia ciptaannya. Seorang penulis harus mampu bercerita tentang kesedihan meskipun sebenarnya suasana hatinya sedang senang, begitupun sebaliknya. Namun terkadang seorang penulis pun tak mampu mengendalikan suasana hatinya untuk dapat menjiwai cerita yang tengah ditulisnya. Terlalu banyak tekanan, masalah yang bertumpuk, ruang menulis terlalu ramai, atau sedang marah dengan seseorang, akan membuat perasaan penulis menjadi badmood. Dan jika sudah seperti ini, penulis akan kehilangan feel-nya untuk menulis.
Untuk mengatasi hal ini adalah dengan tidak memaksakan diri untuk menulis, karena suasana hati yang tidak mendukung akan mempengaruhi kualitas karya tulis yang akan kita buat. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar suasana hati bisa cepat di netralisir:
- Jika perasaan sudah badmood, maka cobalah untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan. Misalnya berkumpul dengan teman, nonton bioskop, makan diluar, ke perpustakaan atau toko buku untuk baca-baca, akan membantu melupakan hal yang membuat kita badmood.
- Jika ruangan menulis terlalu ramai karena dekat dengan ruang TV, banyak anak kecil atau di perkampungan yang padat penduduk, kita bisa menulis di dalam kamar dengan dibantu headset. Sesekali menulis dengan suasana yang berbeda juga akan menghadirkan kesan tersendiri. Misal menulis di taman, di tepi pantai atau ada beberapa penulis yang menyendiri di pondok bahkan di hutan untuk bisa mendapatkan feel.
- Jika tidak punya feel untuk bisa menjiwai cerita, cobalah untuk melihat film yang ceritanya hampir sama dengan tulisan kita. Mendengarkan lagu sedih saat akan menulis cerita kesedihan dan lagu gembira saat akan menulis cerita bahagia, juga dapat menciptakan suasana agar kita bisa masuk dan menjiwai cerita yang tengah kita tulis.
Semua uraian diatas merupakan pengalaman diri saya dan juga istri saya. Semoga saja apa yang saya tulis ini bisa membantu sobat pembaca yang ingin menekuni dunia kepenulisan. Apabila ada hal yang terlewatkan, Anda bisa menambahkan atau bertanya di kolom komentar. Tidak ada kesempurnaan yang bisa dilakukan seorang diri, tapi dengan bersama-sama akan saling menyempurnakan.
~Happy Blogging & Keep Writing ~
Category:
Karya Tulis
48 comments
Nomor 4 emang menjadi sebuah jembatan rintangan yang pasti dihadapin semua penulis. Aku pun sering begitu, tetapi aku mencoba melawan bood itu dan akhirnya bisa :)
Btw, good nice post. Keep blogging :)
tips2 nya bermanfaat banget kang, terutama buat ane yang mungkin memang ga ada bakat utk jadi penulis,hehehe,buat postingan di blog juga lebih banyak buntunya..kagak kebayang klu ane jadi sprti kyk kang arie,yg ada mungkin 3 jam cuman duduk diem plus bengong, bingung nyari inspirasi yg kagak nongol2 juga,hehe,terimaksih atas sharenya ya kang,sukses selalu buat kang arie
wah mantap, tips yang mencerahkan.
Semangat berkarya
Mengundang juga
Kumpul di Lounge Event Tempat Makan Favorit
mmmm keempat noh...
bagus tutorialnya pak arie...empat point diatas sangat berguna bagi saya..maklum blogger pemula pak,,,thanks ya...
wah nomor 4 tuh kang yang jadi masalah udah pasti , nomor 2 juga , kadang kadang terlalu banyak yang ingin kita tulis eh pas mau nulis gak ada yang keluar satupun padahal sebelumnya banyak banget tuh ide , sukses kang :D
yang ke.4 yang paling sering saya alamin mas,
Bener kata mas dengan mencari kesenangan terkadang kembali semangat lagi, saya pribadi biasanya klo lagi badmood larinya nonton tv, maen game atau bantuin istri bikin kue... :D
makasi mas infonya...
ane sering BM bang :D
terus terang bang aku seringggggggggggg banget buntu+mentok..hdechhhh..cari ide sampe ke gunung merapi tetep ga dapet juga..nah kebetulan baca artikel abang ni jadi terbuka pikiranku bang..trims sdh abang share...hahhahayyy
kendala besar saya saat nulis adl BADMOOD mas...
makasih atas tipsnya.. :)
ckckckc...betul nih mas arie, kadang kalau pas saya lagi punya ide pastiii direcokin sama ide yang lain yg nongol di dalem otak...jadinya campur baur dan gak jadi deh numpahin ide yg seabreg,,,, kudu nerapin trik sesepuh raden mas arie nih biar ide gak buntu2 melulu.... ajib wal manteb
tengkyuu sanget mas pembelajaranipun....hahayyyy
sepertinya ini dari pengalaman pribadi ya gan. hahaha. saya juga harus banyak belajar dari sini ni bang, terutama yang kekuarangan ide. kalau saya si biasanya dengan banyak membaca, ntar ide ada.
saya setuju dengan pooint yang terakhir, saya lebih suka menyempurnakan daripada menunggu sempurna bang.
moodnya ni yang kadang gak nyaman + inspiration ada but bad mood
ini yang dicari bang, disave neh buat dibaca2 lg, trims
klo mo nulis biasanya klo lagi mood aja,
kalo ga mood susah bnget ngembangin ide
Ini nih yg no 4, aku sering mengalami hal seperti itu ketika ide sedang muncultiba-tiba suamiku menganggu. maklumlah suami tidak suka dengan kegiatanku yang tulis menulis. Terima kasih berbagi tips.
Topoik postingan bagus-bagus disini. Poin penting dalam menulis lengkap akhirnya Saya dapatkan. Satu demi satu bisa nih diterapkan, poin yang ingin Saya pegang adalah NIAT. Semoga dengan niat baik akan menghasilkan yang baik-baik pula. Thanks nice share
saya tidak pandai dalam menulis, apalgi untuk memberikan sebuah komentar, itulah kekurangan saya, kelebihan saya hanya di bidang design, untuk itu saya mita maaf, saya hanya bisa ucapkan artikel yang bermanfaat, nice share,,
hehe..menulis memang perlu kesabaran, ketekunan dan kesungguhan...dan pastinya memerlukan keseriusan untuk bisa menjadi penulis yang baik...
dan itu yang belum disaya...
yang saya alami sekarang, menulis untuk diri sendiri sehingga itu kadang saya menuliskan hal yang tidak penting :)
makasih sudah berbagi mas Arie... *smile
sama kaya ngeblog no 4 tuh klo kurang bad mod jadi rada mals juga haha...
makasih bang arie sharinnngya
Iya benar bang ada saatnya kita buntuk dalam penulisan, buntu akan ide
dan tidak tahu apa yang akan kita suguhkan
bagaimana bang mengurangi tingkat kejenuhan saat menulis?
yang menjadi kendala saya yaitu poin 4, terima kasih telah berbagi :D
nice info mas :)
@GhiyatsablengIya kak, saya juga sama, tapi kita harus mencari solusinya agar bisa menyelesaikan tugas kita, terus semangat !
Ternyata mitos menyatakan poin no 4 adalah yang paling sering dialami. saat kita lagi ga mood biasanya ide apapun ga bakalan muncul. dan apapun yang dikerjain ya mentok. Hmmm... Klo saya untuk menyiasati nya biasanya sih makan coklat karena coklat dipercaya bisa memperbaiki mood. hehehehe dah lama nih ga maen kesini
yaps...butuh dari sekedar ide cemerlang untuk menuangkan sebuah tulisan...kembali kepada diri sendiri,sebatas apa kemampuan dan telaah kita untuk mendalami sebuah gagasan yang nantinya akan berpengaruh pada hasil tulisan..salam blogger mas gan
Jadi semakin semangat untuk menulis gan,, sangat memotivasi,
btw terimakasih gan tips tips nya seputar penulis.
artikelnya keren sob..trimakasi telah berbagi.. sukses selalu biat blog sobat..
saya kox kw menceritakan sesuatu dari suatu peristiwa yang dialami dalam bentuk tulisan kurang bisa bang, atau bahkan menciptakan dunia baru dalam kegiatan menulis itu tambah g bisa lagi, yang saya bisa cuman menuliskan yang berkaitan dengan proses doank, apa karna saya orang tekhnik ya, hehhhehe.... shere yang luarbiasa bang :)
bener bgt, aku sering ngalami hal itu, udah dapet setengah kehabisan ide +kata2/diksi. makasih kang sharingny, aku coba yaa. moga g kehabisan ide lg. nuwun
wah.. infonya sangat berguna.. terimakasih..
kayaknya berguna banget bagi aku, karena aku paling sering kehabisan ide saat menulis
@goyang pattah pattahMenjelaskan proses itu juga sama dengan bercerita mas. Seperti memberikan tutorial potoshop, jika kita bisa menjelaskan cara belajar potoshop dengan alur yg sistematis dan dg bahasa yg mudah dimengerti, saya rasa pembaca juga akan merasa melihat seseorang mengajarinya.
Pun sama dg buku² tutorial komputer misalnya. Buku komputer yang laris kadang bukan karena penulisnya lebih pintar tentang komputer dari yang lainnya. Tapi karena penulis tersebut pandai membuat kalimat untuk menjelaskan tutorial komputernya
Ada yang bilang semakin banyak berbagi ilmu bukannya berkurang ilmunya, malahan nambah dalam...
Ketahuan kalau MasBro gak pelit ilmu.
Tipsnya sangat bermanfaat banget Mas.
artikel yang sangat bermanfaat mas Arie ..
terkadang memang kita mengalami kebuntuan saat menulis, ga ada ide sama sekali, tetapi semoga dengan adanya artikel ini kebuntuan itu bisa terpecahkan ..
terima kasih mas
Memang menulis itu susah juga, menurut saya kalau dalam keadaan tidak senang dengan hal itu alias tidak niat. Hei Kawan, kunjungi aku ya sekalian download dan dengarin lagu ciptaanku
makasi sobat caranya :)
wuuiih...ini yang saya cari".makasih informasinya sob. :)
Wah... menarik sobat... terima kasih postingannya
harus banyak membaca juga yah
supaya tetap punya ide
artikel yang bermanfaat
salam persahabatan
Artikelnya bermanfaat semua..
izin copas yah..
mantabss kang postingnya,, thank's
hahahaa.....
Jadi ketawa sendiri karena smua sebab buntu buat artikelnya ada disini,
makasih analisisnya kang tentang buntu ide dalam menulis...
jadi makin semngat bkin artikelnya ni....
keren banget blognya....
salam kenal
point nomor 4 sering jadi alasan buat saya buat males nulis..
hehehe..
semoga artikel ini bisa jadi motivasi buat saya untuk semangat nulis lagi..
^_^
artikel yang sangat bagus sekali buat di simak , ...
kereennnn banget gan sharenya....thanks for share
waah ternyata ngeblog itu sulit ya gan, ane masih harus banyak belajar biar bisa mahir ngeblog kayak para mastah
Leave a comment
Silahkan tulis komentar, kritik dan saran yang membangun. Gunakanlah bahasa yang sopan dan tidak perlu menautkan link karena sudah tersedia login dengan Url.