Sebagai manusia tentunya kita takkan pernah lepas dari yang namanya masalah. Karena masalah merupakan sebuah pembelajaran yang diberikan Tuhan untuk manusia agar menjadi insan yang lebih baik dari hari ke hari. Setiap orang hidup pasti punya masalah.

Orang yang tidak memiliki uang punya masalah, mau makan apa nanti? Sedangkan yang memiliki banyak uang juga punya masalah, mau makan dimana nanti?
Orang yang tidak memiliki pacar punya masalah, malam minggu tak ada yang di apelin. Sedangkan yang sudah memiliki pacar juga punya masalah, kemana-mana minta dianterin.
Orang yang tidak memiliki pekerjaan punya masalah, tidak ada penghasilan. Sedangkan yang memiliki pekerjaan juga punya masalah, tiap hari diomelin atasan.

Ini membuktikan bahwa memang masalah akan selalu ada. Dan keberadaannya tidak bisa dicegah apalagi dirubah, yang bisa dirubah adalah respon kita dalam menghadapi masalah tersebut. Sebagai contohnya ketika kita sedang terjebak dalam kemacetan. Yang namanya berada dalam kondisi jalan macet, tentunya yang mengalami masalah kendaraan tidak bisa melaju dengan lancar kan bukan hanya satu orang. Tapi kita bisa melihat respon yang berbeda dari orang-orang tersebut. Ada yang memencet klakson, hingga memekakkan telinga. Ada yang teriak keras menyuruh maju, tanpa melihat orang didepannya tak bisa maju kemana-mana. Ada juga yang dengan tenang menunggu di dalam mobil sambil mendengarkan alunan musik kesukaannya. Dalam satu kondisi yang sama, namun respon yang dikeluarkan berbeda-beda.

Dalam sebuah buku berjudul "The Unlimited Success" karya Bong Chandra (motivator termuda Indonesia) menjelaskan sebuah rumus, "K + R = H" (Kondisi + Respon = Hasil). Rumus ini diadopsi dari buku "The Success Principles" karya Jack Canfield (motivator kelas dunia) yang menulis rumus, "E + R = O" (Event + Response = Outcome). Jika dalam contoh cerita diatas, maka kemacetan adalah "Kondisi". Sementara memencet klakson, teriak-teriak dan mendengarkan musik adalah "Respon". Maka meski mengalami masalah yang sama, namun jika respon yang dikeluarkan berbeda, tentu akan menyebabkan "Hasil" yang berbeda.

Buku-buku ini mengajarkan kepada kita untuk bisa merubah respon ketika mengalami masalah. Cara merubah respon atas masalah yang menimpa kita, adalah dengan mengubah pertanyaan ketika mengalami masalah tersebut, yaitu dari pertanyaan "Mengapa?" menjadi "Apa?". Jadi pada saat kita ditimpa masalah.. Jangan membiasakan diri untuk bertanya, "Mengapa masalah ini menimpa saya?". Tapi mulai saat ini kita rubah pertanyaan itu menjadi, "Apa hikmah dari masalah ini untuk saya?"

Karena itu sobatku sekalian... Besar kecilnya sebuah masalah, sebetulnya bergantung dari respon yang kita keluarkan ketika mengalami masalah tersebut. Jika kita selalu bertanya "Mengapa?", akan membuat kita lebih fokus pada masalah yang terjadi. Sehingga kita akan merasa sebagai orang yang paling menderita se-dunia. Namun jika kita biasakan bertanya "Apa?", akan membuat kita menjadi lebih tenang dan solusi atas masalah yang terjadi akan cepat kita temukan. Dan kita yakinkan pada diri kita, bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Karena Tuhan tak akan memberi sebuah ujian berupa masalah, melebihi dari kemampuan hamba-Nya.


~ Happy Blogging dan Tetap Semangat ~
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Facebook
  • Twitter
  • Google
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Mixx
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati

32 comments

08 Februari, 2012

betul mas Arie, jika kita tanya mengapa maka akan muncul masalah dan jawaban-jawaban yang lain,pusssing deh.:)

08 Februari, 2012

Sangat setuju sob... masalah tergantung bagaimana kita menyikapinya.

08 Februari, 2012

nice share.... jd pengen baca bukunya...hehe

08 Februari, 2012

Saya sangat setuju sekali dengan isi postingan ini. Memang benar sebenarnya masalah itu ada karena kita yang menjadikan sesuatu yang kecil sebagai sebuah masalah, makanya itu disebut sebagai sebuah " Permasalahan ". Biasanya seorang individu akan merasa stres jika sedang menghadapi masalah yang membuat ia ingin lari dari segala masalahnya. Dia senantiasa berkata: "Mengapa ini harus terjadi?" Hal yang terpenting adalah hadapi masalah dengan kekuatan jiwa, dan Insya Allah masalah akan bisa dicari solusi dengan pikiran yang jernih.

Artikel yang sangat bagus. Thanks Mas arie.

08 Februari, 2012

Betul kawan. Setuju dengan artikel kk

08 Februari, 2012

supperrr sekali bang mario..eh bang arie.. :)..
memang masalah yang akan membesarkan pribadi-pribadi kita kelak, menghindari masalah akan berakibat menambah berat suatu masalah, kata Allah ' tidaklah Aku membebeni pundak setiap hamba melebihi apa yang dapat dipikulnya'.,jadi benar kata bang arie bahwa setiap masalah pasti ada hikmah 'mengapa masalah ini datang' kepada kita.

sangat inspiratif dan menggugah jiwa tuk mengatasi segala permasalahan dengan arif dan bijaksana.. good artikelnya bang :)

08 Februari, 2012

ternyata ada rumus2nya toh?

08 Februari, 2012

bnr banget sob :D

08 Februari, 2012

setuju bang, kita harus tanya apa bukan mengapa?
klo saya baca buku, masalah seperti garam yang di taruh di air. klo di taruh di gelas maka rasanya asin, klo di taruh di telaga rasanya tawar. nah tempat air itulah seberapa besar pola pikir kita, klo pola pikir kita kecil. masalah akan jadi runyam, klo pola pikir kita besar maka masalah tidak akan berarti ap apa.

motivasi bagus bang, ane jadi tertarik ma si bong candra. klo Jack Canfield ud pernah denger kayanya.

08 Februari, 2012

follow sukses gan..folow back :sambil absen malam :))

08 Februari, 2012

subhnallah bang, ane kalau baca-baca artikel abang semakin termotivasi. memang betul bang hidup tak akan lepas dari masalah, dan di setiap masalah itu pasti ada hikmahnya.

Mudah-mudahan kita selalu menjadi orang-orang yang sabar dan tegar dalam menghadapi berbagai masalah di dunia ini, saya senang bisa punya temen kaya abang ehehe.. Terima kasih sudah sharing ya. [DS] insya Allah selalu suport blog abang . Hatur nuhun sekali lagi.

08 Februari, 2012

saya mau tanya pak ari.. kita bisa berfikir jernih ketika suatu masalah itu belum datang, tetapi kita juga sering naik pitam jika masalah itu datang... bagaimana menyikapi dua keadaan tersebut??

08 Februari, 2012

I like it.
Inti yang saya peroleh dari artikel sahabat, "kita harus pandai=pandai menyikapi permasalahan yang sedang dihadapi, jangan sampai emosi menguasai logika".

wilujeng ngeblog

08 Februari, 2012

setuju banget gan.wah agan pinter banget ya bikin artikel,salut ane
maju terus gan

08 Februari, 2012

artikell yang slalu menarik sob ,, :D

09 Februari, 2012

amin.. bener juga ya mas "apa", biasanya yang masih "mengapa" yang masih muda^^.. seperti saya masih sering "mengapa"...

09 Februari, 2012

@Muro'i El-Barezy: Jika sering tanya mengapa? akan membuat kita jadi sering mengeluh bang, akhirnya masalah muter2 disitu aja bang :)

@Yozgie: Betul sob, seperti itulah kenyataannya yg akan terjadi :)

09 Februari, 2012

@adeline: Silahkan sist, bukunya dilengkapi versi audio. Jadi bisa didengarkan juga :)

@Sweethy Amore: Terima kasih sist telah membantu menjabarkannya lebih detail :)

09 Februari, 2012

@Spenza-Sumpiuh: Hehehe, terima kasih kembali sob :)

@Kang Farhan: Kalau saya ini mario brother's kangmasbro hehehe.. Moga aja yg tertulis bisa membuat kita menjadi insan yg lebih baik lagi ya :)

09 Februari, 2012

@Penghuni 60: Rumusnya hanya untuk memudahkan dalam menjelaskan buku biasanya sob :)

@Alprablog™: Terima kasih sudah berkunjung dan membaca artikelnya ya :)

09 Februari, 2012

@drieant: Cerita yg saya pakai diatas itu versi saya sendiri bang, memang biasanya lain buku juga lain cerita utk penggambaran. Rupanya abang juga suka baca buku beginian ya?.. Kalo bong chandra biasanya buku berupa cetak dan audio, jadi bisa didengarkan juga :)

@Dwi Yulianto: Terima kasih sob sudah berkunjung, lain kali jika follow dan absen di shoutbox aja ya sob :)

09 Februari, 2012

@duniasharing: Semoga apa yg saya tulis di blog ini bisa berguna buat kita semuanya utk menjadi lebih baik lagi. Terima kasih atas segala support dari DS ya.. :)

@Deby Putra: Memang sob.. kebanyakan ketika tidak ada masalah, otak kita masih mampu berpikir jernih. Tapi ketika masalah datang, akan terjadi pergolakan antara akal sehat dan perasaan. Jika perasaan yg menang, maka kita akan cenderung utk emosional.. bisa menangis, bersedih, kecewa, marah, dsb.
Semua itu adalah reaksi alamiah dari psikis kita dan yg bisa kita lakukan adalah mengontrol dan membiasakannya. Tindakan2 yg dibiasakan, lama2 akan menjadi akhlak. Jika yg kita biasakan baik, Insya Allah sedikit demi sedikit kita bisa mengontrol emosi kita :)

09 Februari, 2012

@Kang Asep: Betul kang Asep, memang begitulah inti dari pembahasan yg saya kutip dari buku tersebut. Terima kasih atas segala support dari kang Asep selama ini :)

@solution-u: Terima kasih sob, apa yg saya tulis ini semoga berguna bagi semua.. khususnya saya sendiri :)

09 Februari, 2012

@enonovan44: Terima kasih sudah menyimak sob hehehe :)

@agusbg: Kebanyakan memang yg masih muda suka emosi sih, tapi yg tua juga banyak kok yg temperamen sob hehehehe :)

09 Februari, 2012

setuju skali dengan ulasan ini mas Arie...dan bagi saya, karena adanya masalah menyebabkan kita bisa berkembang..jadi motivasi untuk memperbaiki diri dari kesalahan :)
maaf baru bisa berkunjung mas, seminggu lebih gak online, jadi gak sempat blogwalking :)
makasih sudah terus mensupport blog saya selama saya gak online :)
semoga persahabatan kita makin erat dan terjaga mas Arie ya :)

setuju banget om,, masalah tergantung kitanya yg ngatasin,, hehehe,

09 Februari, 2012

wah setuju sekali dan bener sekali :)
Absen siang sob dan Izin nyimak artikelnya bermanfaat nih :)
Absen siang

09 Februari, 2012

@Tonny Mondong: Manusia tidak pernah dari masalah dan kesalahan mas, tapi jika kita bisa cepat mengevaluasi diri maka akan menjadi insan yg lebih bijak.
Masalah kesibukan didunia nyata itu biasa mas. Karena memang orang seperti kita ini nge-blog khan utk mengisi waktu luang hehehe...

09 Februari, 2012

@Sumber Berita Cerita Inspirasi Motivasi Dunia Terbaru - Beritama.com: Karena masalah itu menimpa kita, jadi memang kitalah yg harus mengatasinya.. btw, terima kasih sudah mampir kesini ya sob :)

@Black Angel Syndicate: Silahkan sob, terima kasih sudah meluangkan waktu menyimak artikelnya :)

09 Februari, 2012

pembelajaran yang mantap bang makasih ilmunya hehe

12 Februari, 2012

mantap artikelnya ini. ane paling suka sama tanggapan (red respon) ketika menghadapi masalah. 'mengapa' dirubah jadi 'apa'. keren euy... and betul juga karena di setiap masalah pasti ada hikmah yg tersembunyi.

di sini banyak sekali artikel2 yg mantap. trims ats shareny kang... and keep posting ^_^

14 Februari, 2012

@imanarsyad: Semoga ada manfaatnya sob :)

@Jejak Puisi: Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca artikelnya sob. Memang respon yg kita tunjukkan saat ada masalah, bisa berefek pada kondisi emosional kita :)

Leave a comment

Silahkan tulis komentar, kritik dan saran yang membangun. Gunakanlah bahasa yang sopan dan tidak perlu menautkan link karena sudah tersedia login dengan Url.