Kali ini saya tidak hendak menasehati para sobat yang membaca postingan ini. Saya memposting tulisan ini hanya untuk sekedar berbagi pengalaman, agar tidak merasakan kejadian pahit yang pernah saya alami. Sebenarnya tidaklah layak untuk menulis kisah sendiri, namun jika saya memakai kisah orang lain terkadang mendapat tanggapan, "Berbicara sih enak, tapi sulit untuk dilakukan". Karena itu biarlah kali ini saya sendiri yang menjadi aktor ceritanya (kayak sinetron nih...).

Seperti yang pernah saya tulis di About Me, bahwa saya mulai bekerja sejak tamat dari STM (program 4 tahun) diusia 20 tahun. Saya selalu memilih bekerja di perusahaan PMA waktu itu, karena saya pikir gajinya pasti lebih tinggi dari perusahaan lokal. Yang kemudian saya diterima disebuah perusahaan pakan ternak milik Korea di Pasuruan Jawa Timur. Memang gajinya tidak lebih tinggi dari teman saya yang diterima bekerja di perusahaan milik Amerika atau Eropa, namun (maaf bukan bermaksud meremehkan) tetap masih lebih tinggi dari perusahaan milik lokal dengan modal ijazah SLTA.

Setelah setahun... saya mulai merintis usaha disela-sela bekerja, dari uang yang saya tabung setiap bulan dari gaji. Saya membuka usaha poto copy dan rental komputer untuk pengetikan di lokasi sekitar kampus B Unair Surabaya. Pada tahun 1998 bisnis poto copy dan rental komputer untuk pengetikan sangat booming, sehingga dalam 2 tahun saya sudah membuka lagi cabang baru di sekitar kampus C Unair yang jaraknya kurang lebih 10km dari kampus B. Karena saya masih bekerja dan kurang paham tentang komputer, saya meminta bantuan salah seorang teman baik yang mengerti dunia komputer untuk mengelolanya.

Dari situlah usaha saya mulai berkembang. Pada tahun 2000 ketika internet sudah mulai ramai, saya pun membuka sebuah warnet 20 unit PC di dalam lokasi kampus B Unair. Dengan tarif yang cukup mahal waktu itu (4000 Rp/jam), warnet saya tetap ramai (full) terus terutama selama jam kuliah. Bahkan yang tidak kebagian tempat, rela untuk menunggu. Kemudian dari hasil 3 bidang usaha, saya mulai merintis usaha ayam potong di Pasuruan. Disela-sela waktu bekerja dan ketika hari libur, saya berkeliling untuk melobi warung, depot dan restoran yang menyajikan daging ayam sebagai menu. Dari hari ke hari pesanan ayam potong semakin banyak, sehari bisa mencapai 200-300 potong. Saya mengambil untung 1000 Rp/potong, jadi bisa dibayangkan berapa keuntungannya per hari.

Melihat saya punya usaha ayam potong, salah satu teman di bagian marketing perusahaan menyarankan saya untuk menjadi mitra perusahaan, syaratnya harus punya kandang sendiri dan memiliki ayam ternak minim 1000 ekor. Hanya karena saya adalah karyawan, maka kepemilikan nama perusahaan tidak boleh atas nama saya. Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, lalu membuat sebuah CV "Usaha Maju Mapan" yang bergerak dibidang trading dan jasa (sekalian untuk usaha saya yang lain) dengan atas nama kakak saya. Untuk membuat kandang dan membeli ayam ternak, dana cash saya kurang cukup saat itu. Akhirnya saya meminjam di bank dengan agunan kepemilikan 3 bidang usaha yang sudah saya rintis. Wal hasil kucuran pinjaman cair 30 juta, cukuplah untuk membuat kandang, membeli ayam ternak dan operasional saat itu.

Dengan 4 bidang usaha yang saya miliki ditambah saya masih bekerja, membuat rekening saya tidak pernah kosong. Di usia 25 tahun, penghasilan bersih dari 4 macam bisnis minimal 20 juta/bulan (belum termasuk gaji saya bekerja). Sungguh angka yang cukup besar untuk usia seumuran saya di tahun 2002. Namun seiring dengan besarnya hasil, sifat buruk saya mulai timbul. Saya membeli apa saja yang dulu tidak bisa saya beli, maklum karena saya dilahirkan dari keluarga kurang mampu. Saya beli seluruh mainan yang sejak kecil dulu ingin saya miliki. Saya membeli barang yang lebih mahal dari teman lain, khususnya yang pernah mengolok saya (hp, laptop, motor sport, mobil, dan sebagainya). Saya tidak berniat untuk membeli rumah dulu, karena saya berpikir waktu saya masih panjang untuk bersenang-senang dan menikmati masa lajang saya. Bagi saya waktu itu wanita hanya sebagai hiburan, bukan sebagai pacar atau calon teman hidup untuk dinikahi.

Setiap hari selepas bekerja saya selalu menghibur diri untuk bersenang-senang. Hampir tiap hari saya nongkrong di cafe, mentraktir teman (khususnya cewe) untuk makan, setelah itu dilanjut ke klub dugem. Perbuatan "Mo Limo" atau 5M seperti orang jawa bilang, hanya maling saja yang tidak saya lakukan (5M: maling (mencuri), main (berjudi), madat (narkoba), mabuk (minuman keras), madon (main perempuan)). Didalam benak saya, "Ini adalah waktu saya untuk menikmati hidup yang belum pernah saya rasakan, dan 4 usaha serta pekerjaan saya tidak akan berakhir dengan cepat".

Karena kesibukan mengelola usaha yang makin meningkat, akhirnya pada tahun 2003 saya memutuskan resign dari pekerjaan. Sejak itu waktu saya semakin bebas karena tidak terikat dengan jam kerja lagi. Justru dengan kondisi itu, hobi maksiat saya semakin menjadi. Saya semakin lupa dengan tuntunan, yang ada hanya tuntutan untuk memenuhi hasrat nafsu setan. Dan mungkin karena itu Allah menjadi murka dengan saya. Tiga tahun selepas saya resign dari pekerjaan, bisnis saya mulai menurun. Wabah flu burung yang melanda, serta perasaingan warnet dan rental yang semakin banyak, membuat omset tidak bisa sebesar sebelumnya.

Kondisi itu diperburuk oleh orang kepercayaan saya yang memakai uang usaha untuk bermain valas. Dia terlalu percaya diri akan beruntung sehingga membeli dalam jumlah besar, ternyata perkiraannya meleset. Karena dia panik telah memakai dana usaha lebih dari 100 juta, akhirnya dia kabur entah kemana. Saya menjadi kelabakan... bank telpon bahwa kredit saya menunggak, perusahaan pakan ternak juga belum dibayar, para agen pun komplain ternak dan pakan mereka belum dikirim. Sementara dana cash oprasional CV telah dikuras oleh teman saya. Tabungan sayapun tinggal sedikit, karena habis untuk foya-foya. Terpaksa saya harus menjual mobil dan motor sport saya.

Masalah tidak berhenti disitu. Wabah flu burung semakin menjadi, membuat ternak ayam saya banyak yang mati. Sementara untuk beli serum dan pakan tidak bisa lagi bayar mundur, karena CV saya sudah di blacklist. Untuk meminjam di bank tidak mungkin karena saya masih punya tanggungan. Bisnis poto copy, rental dan warnet juga semakin lama semakin surut dan tak mampu menopang biaya operasional seluruh usaha. Akhirnya dengan terpaksa saya menjual seluruh aset untuk membayar semua hutang, yang tersisa hanya Rp 10 juta. Baru beberapa hari saya merasa tenang, tiba-tiba keluarga saya menelpon kalau ayah saya sakit keras. Uang sisa saya ludes untuk biaya rumah sakit, itupun masih belum cukup. Untungnya saudara saya yang lain ada yang membantu.

Saya ingin memperkarakan teman saya yang telah mencuri dari saya, namun untuk melakukannya tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Itupun belum tentu jika saya menang, uang yang dibawa kabur masih tersisa. Akhirnya yang bisa dilakukan cuma pasrah, ternyata keyakinan congkak bahwa bisnis saya tidak akan berakhir dengan cepat telah salah. Mungkin ini hukuman atas kelalaian saya, Allah Sang Maha Pencipta hanya dengan "Kun Fayakuun" maka dalam sekejab apapun bisa terjadi. Sesuai dengan firman-Nya, "Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia" (QS. An-Nahl:40).

Di tengah keterpurukan itulah saya mulai sadar, namun semuanya sudah terlambat. Penyesalan tidak akan mengembalikan sesuatu yang sudah hilang, namun hanya untuk mengevaluasi diri. Saya sering mendapat nasehat dari sahabat, bahkan mengutip sebuah ayat, "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar". (QS. Al-Baqarah:155)... Namun pada saat itu, telinga saya masih tertutup dengan kecongkakan saya. Dan akhirnya kecongkakan sayalah yang membuat diri saya sendiri terpuruk.

Mungkin cerita saya diatas terlalu panjang dan hanya sobat yang punya waktu luang dan tertarik saja yang bisa membacanya sampai akhir. Ini semua karena saya ingin berbagi pengalaman, agar para pembaca tidak terjerumus di jurang kenistaan seperti yang telah saya lakukan. Kebangkrutan dan keterpurukan itu menyakitkan dan tak jarang membuat seseorang mengalami stres berat bahkan sampai gila.

Untuk itu selagi sobat pembaca masih diberi kenikmatan, maka gunakanlah sebaik mungkin. Bisa jadi jika anda lalai, tidak akan tertimpa musibah yang sama persis seperti saya. Tapi yang namanya manusia, suatu saat pasti akan diuji. Untuk itu sebaiknya kita mempersiapkan diri dan lebih mendekatkan diri pada Ilahi.
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Facebook
  • Twitter
  • Google
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Mixx
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati

36 comments

21 Januari, 2012

Iya karena congkak tu milik setan

21 Januari, 2012

mantap mas... ^_^

21 Januari, 2012

Nahh..ini aku setuju banget bang..hendaknya kita selalu bersyukur ya bang..biar sedikit...mantef banget artikelnya...

21 Januari, 2012

Kisah pribadi yang luar biasa, semoga kita semua menjadi hamba yang pandai bersyukur dan selalu ingat kepada Allah.

21 Januari, 2012

kisah hidup yang benar-benar menyadarkan sya bang arie, hebat bang arie ini hidupnya penuh pengalaman walaupun bnyak rintangannya hehe

21 Januari, 2012

seseorang belum dikatakan beriman apabila belum diuji, mungkin demikian mas Arie ya, makin kuat iman seseorang makin kuat pula godaan yang datang, syukurlah mas Arie dah di uji tinggal merintis untuk lebih baik lagi dimasa datang...maasih sudah berbagi mas, sangat memotivasi :)

21 Januari, 2012

kisah yang menarik yang patut untuk mengingatkan kita, khususnya cilembu.
terimakasih gan

21 Januari, 2012

wah kbetulan skali ni sob,ane jga ge online n sambil dngerin radio ceramah,,ni artikelnya jga ttg pncrahan agama,,,,nambah ilmu,naik becak dulu gan

21 Januari, 2012

nice blog happy weekend

21 Januari, 2012

'sebaik-baik manusia adalah yang hari ini lebih baik dari hari kemarin dan seburuk2 manusia adalah hari ini lebih buruk dari hari kemarin'... saya baca cerita dari a-z -nya abang sungguh itulah nikmat Allah kepada abang... semoga selalu istiqomah bang... terus dijalan yg lurus

21 Januari, 2012

@Nawa-Birawa: Betul sekali sob, karena itu lebih baik dijauhi :)

@Ope' baft: Makasih ya :)

21 Januari, 2012

@ICAH BANJARMASIN: Iya bang.. dapet banyak disyukuri, dikit juga harus disyukuri. Karena nikmat itulah yang membuat kita hidup sampai saat ini :)

@Zikir dan Kontemplasi: Semoga kawan,, pengalaman diatas membuat saya banyak belajar :)

21 Januari, 2012

@sampeweweh: Karena sejak masih sekolah saya berniat untuk merubah hidup sob, namun justru lali saat sud`h berhasil. Pergunakan waktu mudamu untuk hal yang lebih baik sob, sukses selalu :)

@Tonnys: Betul bang, makin tinggi pohon, maka angin yang meniupnya juga semakin kencang. Terima kasih buat supportnya bang.
Btw.. saya enaknya manggil apa ya? bang apa mas nih? :)

21 Januari, 2012

@Desa CilembuTerima kasih kembali gan, semoga ada manfaat dan lebih mawas diri :)

@agung: Yaah... hidup sekali harus dinikmati, tapi tidak dengan perbuatan yang kotor sob. Terima kasih ya... perlu dibayarin ongkos becaknya gak? :)

21 Januari, 2012

@Admin: Terima kasih kembali sob, terima kasih sudah membaca postingan ini :)

@Kang Farhan: Betul sob, untuk itu perlu lingkungan yg positif agar keimanan kita terjaga. Terima kasih atas support dan doanya ya :)

22 Januari, 2012

banyak bersyukur terhadap apa2 yang udah Tuhan berikan,karena itu yang membuat kita menjadi manusia yang saling memahami

22 Januari, 2012

wah bs buat contoh nih kisah sobat..? semoga bermanfaat dech sob cerita nya..amin

22 Januari, 2012

betul banget sob, arikel yang sangat manerik.. :)

22 Januari, 2012

Ya..., semua manusia punya sejuta kisah masa lalu yang kelam....

22 Januari, 2012

@sigit hermawan: Betul sobat, bersyukur akan membuat hati jadi tenang dan terhindar dari ketamakan :)

@masnady_bloegreen: Makasih mas sudah membaca artikelnya sampai habis, moga ada manfaatnya :)

22 Januari, 2012

@Cirebon-Cyber4rt: Terima kasih sudah singgah di blog sederhana ini kawan :)

@vanny chrisma w: Atas segala pengertianmu selama ini, aku ucapkan terima kasih banyak :)

22 Januari, 2012

Setujuh gan..
hati-hati juga ketika dipuji..
okk..

Happy blogging all..
Blogging by Doing

22 Januari, 2012

Nice post anda artikel

22 Januari, 2012

wah sungguh luar biasa kisah abang, saya hanya bisa terbengong membaca dari awal sampai akhir, gmna ya rasanya kw jadi abang di dalam kondisi keterpurukan yang datang menimpa secara bertubi2 pada waktu itu? nice shere bang :)

22 Januari, 2012

Syukur Alhamdulillah agan lebih cepat menyadarinya, Allah masih sayang kepada kita dengan memberitahukan kesalahan dengan memberikan kita teguran, musibah agar kita tidak lupa dan makin terpuruk, Semoga dengan hal seperti ini agan makin tegar kedepan dan selalu mengingat. salud saya dengan kisahnya

23 Januari, 2012

@Tyo:Iya sob, pujian kadang bisa membuat kita lebih termotivasi, tapi kadang juga m\bisa membuat kita terlena. Trims udah singgah kemari :)

@Spenza-Sumpiuh: Terima kasih gan :D

Anonim
23 Januari, 2012

wah mas ceritanya panjang banget, awalnya tadi saya sungkan mau membacanya..tapi semakin saya baca kebawah semakin saya tidak bisa urungkan untuk meneruskan..

sungguh pengalaman hidup yang luarbiasa, patut untuk dijadikan renungan bagi saya dan teman2 yang masih muda ini...

maksih mas Arie udah berbagi pengalamannya, semoga dengan ini saya akan mampu belajar bersyukur atas karunia dan semua rizky yang diberikan Allah, meski itu tag seberapa...

Arigato mas...:)

23 Januari, 2012

@goyang pattah-pattah: Trims sob, sorry kalau artikelnya terlalu panjang. Makasih juga supportnya :)

@Belajar Komputer: Makasih banyak dukungannya gan.. Memang beruntung saya cepat sadar, itu juga karena ada sahabat baik disekeliling yg mengingatkan terus :)

23 Januari, 2012

@akhsa nant: Masa muda memang harus dimanfaatkan sebaik mungkin sob. Terus berkarya sesuai kemampuan agar bisa lebih baik. Dan ketika sukses, harus mengingat masa perjuangan agar kita tidak lalai... Untuk itu dibutuhkan lingkungan yang positif :)

24 Januari, 2012

Assalamualaikum, sangat menginspirasi :D. terimakasih telah berbagi ceritanya :D

25 Januari, 2012

@keluarga ale: Moga ada hikmah yang bisa diambil masbro, terima kasih sudah berkunjung :)

25 Januari, 2012

artikel yang sangat bagus dan mengandung banyak hikmah. Terimakasih ..

25 Januari, 2012

@Sweethy Amore: Makasih sist... moga ada manfaatnya :)

29 Januari, 2012

nice info...semoga bermanfaat buat saya dan yg lain bacanya..terimakasih atas artikelnya telah berbagi..hehee

10 Juni, 2012

segala sesuatu baik besar ataupun kecil yang kita punyai harus selalu kita syukuri ya Kang, karena kalo bkn kita, siapa lagi yang harus bersyukur thdp apa yg kita punyai tsb.... :)
Nice Artikel kang, sangat bermanfaat bagi saya khususnya hehehe ..:)

20 November, 2012

ALLAH MENGUJI SAUDARA DENGAN AYAT YANG SAUDARA SEBUTKAN, TAPI JIKA SAUDARA SABAR DAN TERUS BERIKTIAR DENGAN BAIK, KESUKSESAN YANG LAIN SEDANG MENUNGU SAUDARA BERUSAHALAH SELALU DAN BER DOA, JANGAN MENYERAH DAN MULAI SAAT INI KEDEPAN YAKIN SELALU BERPRASANGKA BAIK KEPADA ALLAH, MULAI HARI INI KEDEPAN YUK KITA BERUSAHA SELALU SHOLAT MALAM BERDOA DAN MINTALAH KEPADANYA my fb : ooriosepvi

Leave a comment

Silahkan tulis komentar, kritik dan saran yang membangun. Gunakanlah bahasa yang sopan dan tidak perlu menautkan link karena sudah tersedia login dengan Url.