Ada istilah yang sudah kita kenal, yaitu "Bersih pangkal Sehat", "Hemat pangkal Kaya", dan "Rajin pangkal Pandai". Maka dikalangan para wirausahawan pun terkenal dengan slogan, "Tekun pangkal Kesuksesan".
Mengapa ketekunan bisa mengantarkan kita pada kesuksesan? Karena dari artinya ketekunan adalah kemampuan kita untuk bertahan menghadapi tekanan dan kesulitan. Seseorang yang tekun, pastinya dia tidak akan pernah berhenti sebelum langkahnya sampai ke tujuan. Meskipun semakin jauh dia berjalan, semakin banyak pula pula rintangan yang menghadang. Dan orang yang tekun suatu saat akan mendapatkan hasil, meski kadang tidak seratus persen seperti yang ditargetkan.
Berbicara masalah ketekunan, ada sebuah cerita menarik yang ingin saya bagikan disini. Saya punya seorang teman yang dulu bekerja sebagai tukang parkir di warnet tempat saya. Pendidikan terakhirnya hanya tamatan SMP. Karena warnet tempat saya akhirnya tutup, kemudian dia pindah bekerja ke warnet teman saya di daerah sekitar UPN Surabaya juga sebagai tukang parkir. Disitu dia digaji Rp 300.000 sebulan, karena omset warnetnya tidak begitu banyak. Bisa dibayangkan dengan gaji Rp 300.000 tidaklah cukup untuk biaya hidup sebulan. Maka dari itu kadangkala dia harus kasbon untuk dapat mencukupi kebutuhannya. Dengan berhutang secara otomatis dia tidak malah menyelesaikan masalah utamanya, tapi justru setiap bulan selalu menerapkan jurus gali lubang tutup lubang.
Melihat dirinya selalu terbelenggu dengan hutang, suatu saat dia punya ide untuk berjualan kecil-kecilan untuk menambah penghasilannya. Dengan modal nekat, dia kasbon lagi Rp 500.000 ke bos-nya untuk modal dia jualan. Akhirnya dengan modal itu, dia belikan rokok kalengan dengan 3 merk rokok terkenal untuk di ecer. Dia memanfaatkan user yang sedang kehabisan rokok atau yang tidak punya uang cukup untuk beli rokok 1 pak. Di sekitar warnet tersebut tidak ada warung yang dekat, sehingga orang akan malas jauh-jauh hanya untuk membeli rokok. Dari situlah keuntungan didapat oleh teman saya si tukang parkir. Dalam sehari dia bisa dapat untung Rp 10-20 ribu, jika sebulan hasilnya sudah menyamai gaji yang didapat.
Dia terus berjualan rokok didepan warnet, bahkan saat tidak sedang jaga pun dia menjajakan dagangan kecilnya keliling ke warnet-warnet lain disebelahnya. Setelah 4 bulan berjalan, dia sudah bisa melunasi kasbonnya bahkan menambah dagangannya. Kali ini dia juga berjualan kopi (pakai hitter) dan es seperti marimas, jasjus dan sebangsanya. Tidak banyak stoknya, tapi dengan menambah dagangan dia sudah mampu mendapat keuntungan Rp 30-40 ribu per hari. Kegiatan jualan itu terus dia lakukan setiap hari sambil menjaga parkir.
Selama kurang dari setahun dia berjualan rokok dan minuman, dia kemudian membeli kompor dan tabung elpiji serta membuat lapak kecil di depan warnet. Kali ini diapun menambah dagangannya seperti mi instan dan berbagai minuman hangat, karena sudah tersedia kompor. Pelanggan pun semakin banyak, tidak hanya user di tempatnya bekerja saja melainkan orang di sekitar juga serhng mangkal di warung kecilnya. Karena semakin lama dia semakin repot maka dia mengundurkan diri sebagai tukang parkir. Dan sebagai balas budi diberi tempat, dia mau membayar uang sewa Rp 200.000 per bulan kepada mantan bosnya. Dulu dia yang digaji, sekarang dia yang malah membayar sewa ke pemilik warnet karena keuntungannya per hari sudah mencapai Rp 50-75 ribu.
Dan setelah 3 tahun dia berjualan, warungnya sudah diperbesar dan pelanggan juga semakin banyak. Jenis makanan yang dijual juga semakin bertambah, otomatis keuntungan bersih pun juga semakin bertambah besar. Saat ini dari berjualan dia mampu mendapatkan keuntungan bersih minimal Rp 150.000 per hari, jika sebulan dia sudah mendapatkan penghasilan bersih Rp 4.500.000. Sungguh dengan gaji sebesar itu, tentu sudah bisa disetarakan dengan gaji pokok PNS golongan 3 atau setara supervisor di perusahaan swasta.
Hasil seperti itu tentu takkan dia dapatkan jika 3 tahun yang lalu dia tidak segera memutuskan untuk berjualan meski cuman rokok eceran. Dan diapun takkan pernah merasakan penghasilan setara PNS golongan 3, jika cuman berjualan selama setahun saja kemudian berhenti. Itu semua karena dia mau untuk berubah dan tekun menjalankan usahanya meski dengan modal kecil yang didapat dari hutang pula.
Nah sobatku sekalian.. dari contoh teman yang mantan tukang parkir warnet saya tadi kita bisa mendapatkan gambaran, bahwa untuk memulai usaha tidak harus butuh modal yang besar. Bahkan dengan hutang sekalipun asalkan untuk modal usaha dan dikerjakan secara sungguh-sungguh serta dengan ketekunan yang tinggi, suatu saat akan mendatangkan hasil yang lebih. Memang terkadang dalam berbisnis kita tidak selalu beruntung, tapi bagaimana kita bisa tahu hasilnya jika tidak pernah mencoba untuk menjalankan? Andai kata kita gagal dalam berbisnis atau berusaha dibidang apa saja, tidak semata-mata kita mengalami kerugian total. Karena dibalik kegagalan kita tersebut, pasti ada hikmah pelajaran yang bisa kita ambil untuk kemudian kita perbaiki di masa yang akan datang saat kita mulai bangkit lagi.
Jangan pernah takut dengan kegagalan. Dan jika sudah melangkah, usahakan menyelesaikannya sampai akhir. Insya Allah dengan ketekunan disertai dengan doa, Allah akan senantiasa memberikan jalan disaat kita mengalami kesulitan. Tetap semangat...
Mengapa ketekunan bisa mengantarkan kita pada kesuksesan? Karena dari artinya ketekunan adalah kemampuan kita untuk bertahan menghadapi tekanan dan kesulitan. Seseorang yang tekun, pastinya dia tidak akan pernah berhenti sebelum langkahnya sampai ke tujuan. Meskipun semakin jauh dia berjalan, semakin banyak pula pula rintangan yang menghadang. Dan orang yang tekun suatu saat akan mendapatkan hasil, meski kadang tidak seratus persen seperti yang ditargetkan.
Berbicara masalah ketekunan, ada sebuah cerita menarik yang ingin saya bagikan disini. Saya punya seorang teman yang dulu bekerja sebagai tukang parkir di warnet tempat saya. Pendidikan terakhirnya hanya tamatan SMP. Karena warnet tempat saya akhirnya tutup, kemudian dia pindah bekerja ke warnet teman saya di daerah sekitar UPN Surabaya juga sebagai tukang parkir. Disitu dia digaji Rp 300.000 sebulan, karena omset warnetnya tidak begitu banyak. Bisa dibayangkan dengan gaji Rp 300.000 tidaklah cukup untuk biaya hidup sebulan. Maka dari itu kadangkala dia harus kasbon untuk dapat mencukupi kebutuhannya. Dengan berhutang secara otomatis dia tidak malah menyelesaikan masalah utamanya, tapi justru setiap bulan selalu menerapkan jurus gali lubang tutup lubang.
Melihat dirinya selalu terbelenggu dengan hutang, suatu saat dia punya ide untuk berjualan kecil-kecilan untuk menambah penghasilannya. Dengan modal nekat, dia kasbon lagi Rp 500.000 ke bos-nya untuk modal dia jualan. Akhirnya dengan modal itu, dia belikan rokok kalengan dengan 3 merk rokok terkenal untuk di ecer. Dia memanfaatkan user yang sedang kehabisan rokok atau yang tidak punya uang cukup untuk beli rokok 1 pak. Di sekitar warnet tersebut tidak ada warung yang dekat, sehingga orang akan malas jauh-jauh hanya untuk membeli rokok. Dari situlah keuntungan didapat oleh teman saya si tukang parkir. Dalam sehari dia bisa dapat untung Rp 10-20 ribu, jika sebulan hasilnya sudah menyamai gaji yang didapat.
Dia terus berjualan rokok didepan warnet, bahkan saat tidak sedang jaga pun dia menjajakan dagangan kecilnya keliling ke warnet-warnet lain disebelahnya. Setelah 4 bulan berjalan, dia sudah bisa melunasi kasbonnya bahkan menambah dagangannya. Kali ini dia juga berjualan kopi (pakai hitter) dan es seperti marimas, jasjus dan sebangsanya. Tidak banyak stoknya, tapi dengan menambah dagangan dia sudah mampu mendapat keuntungan Rp 30-40 ribu per hari. Kegiatan jualan itu terus dia lakukan setiap hari sambil menjaga parkir.
Selama kurang dari setahun dia berjualan rokok dan minuman, dia kemudian membeli kompor dan tabung elpiji serta membuat lapak kecil di depan warnet. Kali ini diapun menambah dagangannya seperti mi instan dan berbagai minuman hangat, karena sudah tersedia kompor. Pelanggan pun semakin banyak, tidak hanya user di tempatnya bekerja saja melainkan orang di sekitar juga serhng mangkal di warung kecilnya. Karena semakin lama dia semakin repot maka dia mengundurkan diri sebagai tukang parkir. Dan sebagai balas budi diberi tempat, dia mau membayar uang sewa Rp 200.000 per bulan kepada mantan bosnya. Dulu dia yang digaji, sekarang dia yang malah membayar sewa ke pemilik warnet karena keuntungannya per hari sudah mencapai Rp 50-75 ribu.
Dan setelah 3 tahun dia berjualan, warungnya sudah diperbesar dan pelanggan juga semakin banyak. Jenis makanan yang dijual juga semakin bertambah, otomatis keuntungan bersih pun juga semakin bertambah besar. Saat ini dari berjualan dia mampu mendapatkan keuntungan bersih minimal Rp 150.000 per hari, jika sebulan dia sudah mendapatkan penghasilan bersih Rp 4.500.000. Sungguh dengan gaji sebesar itu, tentu sudah bisa disetarakan dengan gaji pokok PNS golongan 3 atau setara supervisor di perusahaan swasta.
Hasil seperti itu tentu takkan dia dapatkan jika 3 tahun yang lalu dia tidak segera memutuskan untuk berjualan meski cuman rokok eceran. Dan diapun takkan pernah merasakan penghasilan setara PNS golongan 3, jika cuman berjualan selama setahun saja kemudian berhenti. Itu semua karena dia mau untuk berubah dan tekun menjalankan usahanya meski dengan modal kecil yang didapat dari hutang pula.
Nah sobatku sekalian.. dari contoh teman yang mantan tukang parkir warnet saya tadi kita bisa mendapatkan gambaran, bahwa untuk memulai usaha tidak harus butuh modal yang besar. Bahkan dengan hutang sekalipun asalkan untuk modal usaha dan dikerjakan secara sungguh-sungguh serta dengan ketekunan yang tinggi, suatu saat akan mendatangkan hasil yang lebih. Memang terkadang dalam berbisnis kita tidak selalu beruntung, tapi bagaimana kita bisa tahu hasilnya jika tidak pernah mencoba untuk menjalankan? Andai kata kita gagal dalam berbisnis atau berusaha dibidang apa saja, tidak semata-mata kita mengalami kerugian total. Karena dibalik kegagalan kita tersebut, pasti ada hikmah pelajaran yang bisa kita ambil untuk kemudian kita perbaiki di masa yang akan datang saat kita mulai bangkit lagi.
Jangan pernah takut dengan kegagalan. Dan jika sudah melangkah, usahakan menyelesaikannya sampai akhir. Insya Allah dengan ketekunan disertai dengan doa, Allah akan senantiasa memberikan jalan disaat kita mengalami kesulitan. Tetap semangat...
Category:
Motivasi
33 comments
Betul tuh,,,,,,
kayak ane sekarang sedang membuat website Forum Islami,,,,,
tapi banyak yang belum menerima,,,,,,
wa hebat ini, , , pelakunya sabar dan tekun, pantang menyerah. . . Sudah ada planningnya
iya mas, ketekunan dan kerja keras, satu paket dengan doa tentunya :), dapat pembelajaran hidup dari sini mas, mohon maaf sebelumnya gak bisa kesini karena lagi offline untuk beberapa hari :)
jangan lupa ngasih kabar novel barunya ya :)
happy blogging
@Anonim: Website eksklusif tentu membernya juga eksklusif sob, jika ada kemauan Insya Allah ada hasilnya :)
@Arief Rachmadi Blogger Pemula: Memang sob, kadang planning bisa muncul saat kita merasa terdesak dan ingin berubah :)
@Tonnys: Tidak apa² masbro, dahulukan kesibukan nyata dulu... nanti jika senggang baru melanglang buana lagi :)
Novel terbaru berupa panduan kok mas, untuk membangun keluarga sakinah... tapi baru jadi cover, belum diterbitkan :)
LUARRR BIASAA kawan artikelnya. ketekunan memang akan membuahkan hasil cepat atau lambat. semuanya berawal dari proses. Salam dahsyaaat
mantap banget artikelnya..memberikan inspirasi positif bagi saya.
@Ary_Putra: Bener sob, apapun memang harus dilalui dengan proses. Salam dahsyat juga :)
@Sweethy Amore: Semoga ada manfaat yang bisa diambil sist :)
Beberapa hari ini sibuk banget saya Bang Arie,diktr kerjaan numpuk maaf kalo baru ngesot kesini bang..betul kata abang JGN TAKUT GAGAL karena dengan gagal kita akan BERHASIL..setuju banget aku bang..hahahayyyy
sungguh keberanian tukang parkir menggambil resiko harus kita teladani mas hehe makasih ya termptivasi lagi nih saya mas
ketekunanan dan kerja keras bang. insya allah pasti akan mendatangkan hasil :)
betul bang...semangat dan tanpa kenal menyerah itu moto saya sekarang... bahkan dalam Al Qur'an-pun sudah dijelaskan "tidaklah manusia diberi beban dipundaknya melebihi dari batasan kesanggupannya"... spirit dari abang luarrr biasa
Intinya Bekerja sambil terus berdoa ya bang...
hal sekecil papun kw bermanfaat dan di jalankan dengan tekun pasti mendapatkan hasil juga ya bang :)
@ICAH BANJARMASIN: Tenang bang Icah, selagi saya tidak sibuk akan selalu mengunjungi semua link teman. Saya cari teman bang, bukan cuma backlink, karena link abang udah lama nempel di alexaku.. selamat bersibuk ria ya bang Icah :)
@sampeweweh: Harus selalu termotivasi sob, mumpung masih muda. Peluang dan kesempatan masih terbuka lebar :)
@duniasharing: Insya Allah bang, ada usaha akan ada hasil :)
@Kang Farhan: Biar semua yang mampir disini bisa semangat masbro, meski lagi dililit hutang hehehehe :)
mantab mas bro semua memang perlu proses, dan kegagalan adalah keberhasilan yg tertunda hehe...
setuju...sangat setuju, ketekunan apapun bentuk pekerjaannya insyaALLAH akan mencapai kesuksesan, karena sebuah harapan selalu tergantung disana.
tapi ketekunan ngotal ngatik blog membuat pinggang pegal-pegal nih.hehe
bener bang, sayangnya ketekunan belum menjadi kebudayaan dari sebagian besar rakyat Indonesia...
bayangkan jika semua rakyat Indonesia menjadikan ketekunan sebagai hal biasa (kebudayaan), maka bisa menjadi bangsa yang lebih besar lagi...
Semoga kedepannya kita semua menjadikan ketekunan sebagai kebudayaan, biar semua sukses...hehe
Betul banget nih,, butuh proses dulu nih sob,, n tentunya terus berdoa.
@Arif Pri: Bener sob, karena itu jangan takut gagal :)
@Desa Cilembu: Hahaha... pak kades nih bisa² aja, tapi karena tekun utak-atik blog akhirnya jadi populer kan blog-nya :)
@uniknya: Yah mungkin saja sob, sbb untuk menjadikan hal positif menjadi sebuah budaya kadang butuh usaha keras :)
@Ayriy Zone: berusaha dengan tekun disertai doa memang pasangan yang pas sob :)
barang siapa yang sabar pasti akan menemukan jalan....nice sharing..:)
wah mantap sob motifasi nya...??? sukses terus buat sobat ya..??
wah,, menarik artikelnya..
Hebat si Tukang Parkir, skarang uda bisa mendapatkan uang yg cukup..
cukup u/ bayar kontrakan..
cukup u/ beli pakaian..
cukup u/ beli kendaraan dan rumah ..
smg dng membaca cerita ini,, bisa terciptanya lapangan kerja baru
:)
@Muro'i El-Barezy: Betul bang, kesabaran bisa mencegah kita untuk putus asa :)
@MASNADY-BLOEGREEN: Terima kasih bang, moga ada hikmah yang bisa diambil :)
@WAYAN GERDIAN: Iya sob... coba jika tidak segera memutuskan untuk berubah, maka akan terus dibelit hutang :)
siap yang tekun dia akan sukses namun jika tekun saja tidak akan lengkap jika tidak banyak berdoa, mantap gan motivasinya
yang penting ditekuni dan diseriusi pasti membuahkan hasil :D
@wahid sahidu: Memang semua tak lepas dari doa, karena itu sarana untuk memohon pada Sang Pencipta sob :)
@SNMPTN: Bener sob, jangan sampai mudah menyerah selagi masih mampu :)
wah hebat yah, hasil dari tekun bisa mengelola warung jadi gede
@Shin: Iya sob, lumayan kan dia sekarang hasilnya. Moga bisa jadi inspirasi :)
sangat menyentuh dan memotivasi orang untuk tekun dan bersemangat di jalan yang baik untuk kemajuan diri sendiri... muantap two tumb up buat penulis.....best regards
ucil di trans TV penjual rendang
Leave a comment
Silahkan tulis komentar, kritik dan saran yang membangun. Gunakanlah bahasa yang sopan dan tidak perlu menautkan link karena sudah tersedia login dengan Url.