Sebagai manusia tak jarang kita secara sengaja atau tidak suka mengeluh dengan keadaan diri kita. Ketika cuaca panas kita mengeluh kepanasan, ketika turun hujan kita mengeluh hujannya kok tidak reda-reda. Seakan-akan kita merasa apa yang terjadi di kehidupan dunia ini, kita berhak juga mengaturnya. Sungguh apa yang sering kita lakukan ini sudah di firman-kan oleh Allah SWT dalam Alqur'an surat Al-Ma'arij: 19-21,  

"Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan (harta), dia menjadi kikir"

Betapa Allah SWT Maha Tahu dari semua makhluk yang ada di bumi ini. Dalam hal rezeki pun tak jarang kita juga suka mengeluh dengan peghasilan kita. Berapapun yang kita terima terasa masih saja merasa kurang. Padahal jika kita jujur mau berhitung, kekurangan yang terjadi justru disebabkan dari cara kita membelanjakan rezeki kita. Saat penghasilan masih kecil, kita sudah cukup dengan handphone 300ribu-an asal bisa buat komunikasi. Saat penghasilan mulai bertambah, handphone kita pun berganti dengan yang harga 1jt-an. Penghasilan mulai meninggi, kita pun ikutan trend dengan membeli smartphone yang lebih canggih bahkan model tablet.

Begitu pun diri saya pribadi (karena ini adalah blog saya, rasanya kurang layak jika saya bercerita tentang orang lain). Sebagai seorang pekerja lepas (freelance) yang tidak punya gaji tetap, ada kalanya di saat-saat tertentu rasanya berat sekali untuk mendapatkan rezeki. Meski sudah keluar rumah dari pagi hingga selepas maghrib, namun rezeki yang didapat tidak seperti yang saya harapkan. Job, tender, proyek yang seakan sudah hampir di tangan, ternyata tidak jadi didapatkan. Pada saat seperti itu tak jarang saya secara tak sadar mengumpat, mengeluh bahkan menulis status tidak jelas di Facebook. Meski saya tahu dengan menulis status, tidak akan menyelesaikan permasalahan, namun tetap saja saya tulis untuk melampiaskan kekesalan.

Pada saat itu salah seorang teman (yang hobinya fotografi) mungkin membaca status saya, kemudian men-tag sebuah foto di wall saya seperti gambar dibawah ini:

Bapak penjual air keliling

Lalu diapun mengirim sebuah message ke saya, "Rie.. aku tahu mungkin hari-harimu belakangan ini buruk, seberapa parah buruknya yang tahu hanya dirimu. Namun jika sempat lihatlah foto yang baru saja aku tag, itu adalah foto yang aku ambil sekitar jam 4 sore. Coba perhatikan dengan seksama berapa uang yang dihitung bapak itu, kira-kira ada 50.000 atau bahkan 100.000? Aku sempat menanyai dan yang beliau dapatkan tidak lebih dari 10.000 waktu itu. Padahal dia keluar jualan air semenjak jam 5 pagi hingga sore jam 4 hanya mendapat 9.000. Aku sempat memberinya uang 25.000 buat tambahan, namun bapak itu menolak bahkan berkata, "Saya tidak biasa menerima uang pemberian mas, maaf... lagi pula masih ada 2 jam lagi bagi saya untuk menambah hasil ini sebelum pulang." Separah beliaukah kondisimu?"

Waktu membaca message teman saya itu dan melihat foto si Pak Tua, saya menjadi sangat terharu. Subhanallaah... Orang seumur beliau yang semestinya sudah waktunya pensiun, tapi masih tetap mau berusaha demi menghidupi keluarganya. Dan berapapun hasil yang beliau dapat, selalu diterima dengan ikhlas. Sementara saya yang hanya beberapa hari tidak mendapat hasil seperti yang saya harapkan sudah mengeluh bahkan tanpa malu meluapkan di status Facebook yang dapat dilihat orang banyak. Dan sejak saat itu saya tidak lagi menulis status yang berisi keluhan atau curhatan, karena menurut saya justru akan membuat diri saya kelihatan semakin lemah.

Mungkin apa yang saya alami juga pernah dialami teman-teman semua yang membaca postingan ini. Untuk itu mari kita bersama-sama menjauhkan perasaan suudzon kepada Allah SWT. Memang semua yang terjadi pada diri kita itu semua karena kehendak-Nya, tapi bukan berarti bahwa apa yang menimpa kita itu karena Allah SWT tidak adil dengan kita. Seperti firman-nya dalam surat At-Talaq: 2-3

"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menunjukkan kepadanya jalan keluar dari kesusahan, dan diberikanNya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka, dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah mencukupkan keperluannya."

Semoga kita semua dijadikan sebagai hamba yang pandai bersyukur dan selalu menerima dengan ikhlas atas segala nikmat dan ujian yang diberikan oleh Allah SWT.
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Facebook
  • Twitter
  • Google
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Mixx
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati

13 comments

17 November, 2011

duh aq ampe nagis kak bacanya, terharu bgt ma bapak tua itu. aq jadi merasa malu ~~

18 November, 2011

postingan ini mengena sekali mas, trims dah berbagi cerita ini ya

08 Desember, 2011

bekerja keras pantang menyerah dan bersyukur.
inspiratif banget mas,
salam kenal

08 Desember, 2011

@AgusSetya: terima kasih sudah mambir sob.. salam kenal juga :)

08 Desember, 2011

@Azzahra + Intan: sedia tissue sebelum masuk blog-ku ya... hehehehe :):)

Besyukurlah dalam segala hal,karena susah dan senang adalah pemberian Tuhan.
Benar ga sob?

08 Desember, 2011

bersyukur itu wajib.....

semakin kita bersyukur dengan pa yg telah kita dapat..meski itu kecil...dan sedikit...

Tuhan pasti akan memberikan lagi di lain hari dengan ukuran yang tidak kita duga2....:)

08 Desember, 2011

Dengan bersyukur isnya allah Allah akan memberikan kita nikmat jauh lebih banyak dari nikmat yang diberikan sebelumnya. Terima kasih sudah mengingatkan sob...

08 Desember, 2011

hi there.. how are you? hope you are doing fine always..

08 Desember, 2011

Rezeki itu diukur bukan dari banyaknya, tapi seberapa besar berkahnya. Makanya perbanyak bersyukur dengan apa yang sudah kita dapat dan kita miliki, semoga dengan itu kita akan mendapatkan berkah. Cerita di atas mampu menggugah perasaan pembacanya...

09 Desember, 2011

AMIN sob... qonaah kita harus menerima apa adanya

09 Desember, 2011

berkuinjung balik bang, i like foto jalanan, street abis

10 Desember, 2011

@All: Terimakasih untuk berkomentar disini, semoga ada manfaat yang bisa kita ambil. Thanks for your visited :)

Leave a comment

Silahkan tulis komentar, kritik dan saran yang membangun. Gunakanlah bahasa yang sopan dan tidak perlu menautkan link karena sudah tersedia login dengan Url.