Rendah Hati Dengan Meminta Maaf

Terdapat dua keluarga yang bertetangga, sebutlah keluarga Adrian dan keluarga Rudy. Keluarga Adrian termasuk keluarga yang cukup harmonis, sedangkan keluarga Rudy seringkali bermasalah dalam kehidupan berumah tangganya.

Pada suatu hari bertemulah si Rudy dan si Adrian, dengan rasa kesal Rudy menceritakan salah satu kejadian yang selalu membuat rumah tangga mereka dalam kondisi cekcok dan suasana panas.

Rudy pun bercerita, "Adrian kamu tahu gak, tiap hari saya dibuat kesal sama keluarga saya. Tiap hari ribut, tiap hari ribut, sampai pusing saya. Gimana ga emosi, kemaren itu saya lagi nonton tv, istri saya lagi persiapkan makan malam, dan anak saya baru pulang ekstrakurikuler sekolah. Karena haus, anak saya terburu-buru menenggak segelas air dan ga lama pun terdengar "PRANGGGG", piring di meja pun tersenggol."

Langsung saja istri saya teriak : "Anakku, kamu ga punya mata yah, jelas-jelas itu piring ada di meja"

Karena anak saya sifatnya seperti ibunya, di sahutlah "Mama aja suka taruh piring sembarangan".

Karena situasi sangat tegang, si mbok sang pembantu pun sedang menyaksikan tegangnya perdebatan itu. Disemprot lah si mbok "Hoi mbok, dah di gaji ga tau diri, cuma ngeliatin doank, itu piring di beresin".

Akhirnya makan malam pun siap, karena kejadian tadi nafsu makan saya pun berkurang. Eh, ga taunya saya kena semprot juga, "Papa gimana sih, masakan mama ga enak ya? Udah lah mama capek-capek masak, papa makannya sedikit, mama jadi malas masak kalau begini!"

Saya pusing dan saya bilang aja "Terserah mama lah, tiap hari ribut, ga cukup apa ribut2 mulu?"

"Ya akhirnya hari ini beneran istri saya ga masak. Huahh... saya bingung kenapa sih selalu ribut? Ga seperti kamu yang selalu damai dan tentram." tutur Rudy sambil menggelengkan kepala.

Kemudian pembicaraan di potong oleh Adrian, "Haha... Rudy, Rudy. Semua itu karena ketinggian hati kalian masing-masing. Saya juga pernah mengalami kejadian yang sama seperti kamu Rud."

"Sama persis, waktu itu saya lagi nonton tv, istri lagi masak, anak baru pulang dari maen bola. Karena haus, anak saya terburu-buru menenggak segelas air, dan lebih parahnya vas bunga kesayangan istri saya tersenggol, terdengar "PRANGGGG".

Sebelum istri saya naik pitam, anak saya langsung meminta maaf, "Bu, maafkan saya bu. Saya bener-bener tidak sengaja memecahkan vas bunga kesayangan ibu, saya bener-bener minta maaf."

Karena Anak saya meminta maaf dengan tulus, si Ibunya pun merespon, "Anakku, lain kali kamu harus lebih hati-hati ya. Sudah ga apa-apa, masih bisa beli lagi"

Karena mempunyai sifat rendah hati, istri dan anak saya segera merapikan pecahan vas bunga itu. Si mbok sang pembantu melihat situasi majikan mau membersihkan pecahan tersebut, tanpa pikir panjang si mbok bilang, "Nya, den... udah biar mbok aja yang beresin. Maaf nya, den... mbok dah tua, jadi agak lambat geraknya."

"Akhirnya makan malam kami pun berlangsung dengan damai dan tentram", tutur Adrian sambil tersenyum dan menepuk bahu Rudy.

~~~~~~~~~~
Dari cerita diatas, kita bisa melihat sebuah keluarga yang mengalami situasi yang hampir sama. Namun respon yang diberikan berbeda, akan menghasilkan efek kejadian yang berbeda pula. Salah satu perbuatan yang paling sulit dilakukan seseorang adalah "menyadari jika dia salah" kemudian "meminta maaf" atas kesalahannya.

Seringkali, mungkin ini juga pernah kita lakukan. Saat kita merasa bersalah, kita justru tidak mengakui kesalahan tersebut. Bahkan kita mencari kambing hitam untuk kita limpahi kesalahan yang kita lakukan. Akibatnya orang yang menjadi kambing hitam tidak terima dan pasti hubungan kita akan menjadi renggang. Bila suatu saat banyak orang yang tahu ternyata kita-lah yang bersalah, maka kita takkan lagi mendapat kepercayaan di mata mereka.

Perbuatan mengakui kesalahan memang sangat berat, tapi jika kita mau sedikit menurunkan ego untuk mengakui kesalahan tersebut, maka orang lain pun akan respek dengan kita. Mari kita semua belajar untuk rendah diri dengan mengakui kesalahan dan meminta maaf.


Pindahan dari thread: Renungan Buatku...Buatmu...dan Buat Kita semua...
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Facebook
  • Twitter
  • Google
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Mixx
  • Furl
  • Reddit
  • StumbleUpon
  • Technorati

5 comments

04 Desember, 2011

Emmmm , , , Sifat yang Patut Ditiru,

04 Desember, 2011

saya suka...dan ini cerita pantas dah untuk ditiru.......:)

04 Desember, 2011

seharusnya seperti itu gan, rendah hati,,,

05 Desember, 2011

bagus aku suka ini, jangan mementingkan ego karena ego akan membuat kita terjerumus dalam kesombongan

05 Desember, 2011

@all: terima kasih udah berkunjung dan memberi komentar. semoga kita semua bisa memetik hikmah dalam suatu cerita :)

Leave a comment

Silahkan tulis komentar, kritik dan saran yang membangun. Gunakanlah bahasa yang sopan dan tidak perlu menautkan link karena sudah tersedia login dengan Url.